Kamis, 09 Maret 2017

sejarah ekonomi indonesia


Septia ningrum
1eb04
26216922


SEJARAH EKONOMI INDONESIA

                Disini mungkin banyak sekali orang yang tidak mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian di Indonesia, maka disini akan dibahas sejarah ekonomi inonesia  dari Indonesia sebelum merdeka sampai masa pemerintahan reformasi agar semua tidak hanya menikmati hasil kemerdekaan saja tetapi juga harus mengatahui sejarah ekonomi indonesia sebelum merdeka, dari sejarah pra kolonialisme,sistem monopoli voc, sistem tanam paksa,sampai  pada reformasi,

kita sendiri harus mengetahui, apa sih sejarah ekonomi indonesia itu ??sejarah ekonomi indonesia adalah suatu catatan penting untuk melihat bagaimana perkembangan perekonomian indonesia dalam perjalanan waktunya. kondisi ekonomi indonesia mengalami berbagai dinamika seiiring perputaran waktu.
·       

                Sejarah Pra Kolonialisme
    Indonesia terletak di posisi geografis antar benua Asia dan Eropa serta samudera Pasifik dan Hindia,sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua . salah satu jalan sutra , yaitu jalur sutra laut ialah dari tiongkok dan indonesia melalui selat Malaka ke India . dari sini ada yg keteluk Persia , melalui suriah kelaut tengah ada yg kelaut Merah melalui Mesir dan sampai juga kelaut tengah ( Van Leur ) . perdagangan laut antar India , Tiongkok dan Indonesia di mulai pada abad pertama sesudah masehi , demikian juga hubungan indonesia dengan daerah - daerah barat ( Kekaisaran Romawi ) . perdagangan di masa kerajaan tradisional di sebut Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik , dimana pengaruh raja dalam perdagangan itu sangat besar . Misalnya di masa Sriwijaya saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa mencapai jaman keeasanya raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai Upeti Pajak tidak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu , karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang mampir .
Penggunaan uang yang berupa Koin Emas dan Koin Perak sudah di kenal di masa itu namun pemakaian uang baru dikenal di masa kerajaan Islam misalnya picis yan terbuat dari timah di Cirebon, namun penggunaan uang masih terbatas internasional karna perdagangan barter banyak berlangsung dalam sistem perdagangan internasional . karenanya tidak tidak terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor logam mulia


Perekonomian pada Masa VOC
           Untuk dapat bersaing dengan orang-orang Portugis dan menghindari persaingan antara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pihak Belanda dalam bulan Maret 1602 membentuk Serikat Dagang Belanda di Hindia yang disebut Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Serikat dagang tersebut berwatak semi pemerintah. Badan itu dibantu, dipersenjatai dan dilindungi oleh pemerintah Belanda, yang pimpinan pusatnya ada pada Heren XVII dan merupakan satu-satunya serikat dagang yang boleh menjalankan dagang di Hindia. Persekutuan Dagang ini oleh pemerintah Belanda diberikan Hak Oktroi yang terdiri dari :
 1)      Hak untuk dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Indonesia
2)       Monopoli perdagangan
3)       Mencetak dan mengedarkan uang sendiri 
4)       Mengadakan perjanjian dengan pihak lain
5)       Melakukan perang dengan negara lain
6)       Menjalankan kekuasaan kehakiman
7)       Pemungutan pajak
8)       Memiliki angkatan perang sendiri
9)       Mengadakan pemerintahan sendiri Pada dasarnya,

Untuk menghadapi perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia, VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makassar, Jayakarta dan lain-lain Untuk melaksanakan monopoli perdagangan tersebut, VOC mengambil beberapa cara atau tindakan sehingga didapatkan keuntungan yang maksimal, antara lain :
a.       Dengan melakukan Pelayaran Hongi untuk memberantas penyelundupan.
Tindakan yang dilakukan VOC adalah
       a.      Merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang                 asing seperti Inggris, Prancis dan Denmark.
        b.      Malakukan Ekstirpasi, yaitu penebangan tanaman milik rakyat untuk mempertahankan agar     harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi)
       c.      Melakukan perjanjian-perjanjian dengan raja setempat, terutama yang kalah perang wajib         menyerahkan hasil bumi yang diperlukan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. 

Dampak positif yang ditimbulkan dari periode kekuasaan dan monopoli VOC di Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah  menempatkan hasil bumi Indonesia, terutama rempah-rempah sebagai komoditi yang sangat laku di pasaran Eropa sehingga semakin mudah untuk diperdagangkan.
Sedangkan dampak negatifnya adalah adanya penindasan dalam bidang perdagangan, dimana melalui hak monopoli VOC, perdagangan di Nusantara tidak diberikan kebebasan karena pihak VOC mengantisipasinya lewat Pelayaran Hongi.
·       

           Sejarah Sistem Perekonomian Indonesia di Masa Sistem Tanam Paksa
  Menurut sejarah, sejarah perekonomian Indonesia mencatat bahwa ditahun 1830 terjadi kebangkrutan yang dialami oleh pemerintah penjajah akibat dari Perang Diponegoro tahun 1825 – 1930 yang merupakan perang terbesar di tanah Jawa dan juga Perang Paderi tahun 1821 – 1837 di Sumatera Barat. Kemudian Jendral Van den Bosch selaku Gubernur saat itu memperoleh izin untuk menerapkan Sistem Tanam Paksa atau yang disebut dengan Cultuur Stelsel yang memiliki tujuan utama untuk menutupi defisit dari besarnya anggaran pemerintah serta untuk mengumpulkan kembali kas pemerintahan yang habis terpakai.
Sebenarnya sistem tanam paksa ini lebih kejam dan lebih keras dibanding dengan sistem monopoli VOC sebab adanya sasaran keperluan pemasukan negara yang memang sangat dibutuhkan saat itu. Jika dalam masa monopoli VOC para petani diwajibkan menjual hasil tertentu dari pertaniannya kepada VOC, maka di masa tanam paksa ini pemerintah sekaligus yang menetapkan harganya. Akibatnya matinya perkembangan sistem pasar yang bebas.
Memang dari hasil sistem Tanam Paksa ini berhasil meningkatkan sejumlah komoditi pertanian hingga dapat dieskpor ke Eropa, sehingga semakin tinggi penghasilan yang didapat oleh pemerintahan Belanda saat itu namun upah yang diberikan kepada kaum petani tidak seimbang dibanding tenaga dan jerih payah yang mereka keluarkan di masa sistem tanam paksa tersebut.
·          
      Era penduduk jepang
   Secara besar penjahan Jepang di Indonesia diawali pasa bulan juni 1942. Bulan Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pertemuan pertamanya pada bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan radjiman Widioningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.

Kebijakan ekonomi pada jaman penjajahan Jepang, terdiri atas :
 1.    Perluasan Areal Persawahan
 2.    Pengawasan Pertanian Dan Perkebunan.
        Jepang mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkau tembakau, teh, kopi harus dihetikan
penanamannya Karena hanya berhubungan dengan kenikmatan. Jepang menduduki Indonesia hanya tiga tahun setengah, sedangkan Belanda menjajah Indonesia selama tiga abad.

·         Cita-cita ekonomi merdeka
  Sistem Ekonomi Kerakyatan mangacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai sistem nilai bangsa Indonesia yang tujuannya adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan salah satu unsur intrinsiknya adalah Ekonomi Pancasila (Mubyarto: 2002) yang nilai-nilai dasar sebagai berikut
1.      Ketuhanan, di mana “roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi,                  sosial, dan moral”
2.      Kemanusiaan, yaitu : “kemerataan sosial, yaitu ada kehendak kuat warga masyarakat untuk                  mewujudkan  kemerataan sosial, tidak membiarkan terjadi dan berkembangnya ketimpangan              ekonomi dan kesenjangan sosial”.
3.      Kepentingan Nasional (Nasionalisme Ekonomi), di mana “nasionalisme ekonomi; bahwa dalam          era globalisasi makin jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang kuat,                    tangguh, dan mandiri.
4.      Kepentingan Rakyat Banyak (Demokrasi ekonomi) : “demokrasi ekonomi berdasar kerakyatan            dan kekeluargaan; koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan          dan masyarakat”.
5.      Keadilan Sosial, yaitu : “keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil antara perencanaan                nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas, dan bertanggungjawab,            menuju pewujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
·         

       Pemerintahan orde lama
  Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokok-tokoh negara saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok.
Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi, namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah semacam ekonomi campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bentuk ekonomi yang baru, dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila, yang didalamnya mengandung unsur pentinga yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan yang akan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45, sistem perekonomian Indonesia tercermin dalam pasal-pasal 23, 27, 33. Dan 34.
Sistem perekonomian di Indonesia sangat menentang adanya sistem Free Fight Liberalism, Etatisme (Ekonomi Komando) dan Monopoli, karena sistem ini memang tidak sesuai dengan sitem ekonomi yang dianut Indonesia (bertentangan).
Free fight liberalism ini dianggap tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia dan berlawanan dengan semangat gotong-royong yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33, dan dapat mengakibatkan semakin besarnya jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.
Meskipun pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga memberi corak  perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan pada masa orde baru.
·            

       Pemerintahan orde baru
   Orde Baru adalah sebutan bagai masa pemerintahan Presiden Soeharto. Orde Baru menggantikan pemerintahan Orde Lama yang di pimpin oleh Soekarno.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.

Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu me-ninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Empat mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hariyanto, Hendriawan, dan Hafidhin Royan. Keempat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “Pahlawan Reformasi”. Menanggapi aksi reformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR, dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU Antikorupsi.
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi".

·         Pemerintahan reformasi
      Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.
Latar belakang munculnya reformasi:
A.       Bidang politik
B.       Bidang ekonomi
C.       Bidang sosial
Dampak reformasi bagi rakyat Indonesia:
A.     Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan keterbukaan tidak    diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama.
B.     Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang diembannya.
C.     Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi pengelolaan wilayah pengairan.
D.     Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah).
E.     Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).


ANALISIS :
    
      Sebelum merdeka Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode, ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu protugis,belanda,inggris dan jepang disini kita harus mengetahui sejarah ekonomi Indonesia  dari sejarah pra kolonialisme,sistem monopoli voc yang adanya penindasan dalam bidang perdagangan, dimana melalui hak monopoli VOC, perdagangan di Nusantara tidak diberikan kebebasan karena pihak VOC mengantisipasinya lewat Pelayaran Hongi tetapi juga ada dampak positifnya seperti  ditimbulkan dari periode kekuasaan dan monopoli VOC di Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah  menempatkan hasil bumi Indonesia, terutama rempah-rempah sebagai komoditi yang sangat laku di pasaran Eropa sehingga semakin mudah untuk diperdagangkan. Selain sistem monopoli voc, sejarah Indonesia ada sistem tanam paksa yang Sebenarnya sistem tanam paksa ini lebih kejam dan lebih keras dibanding dengan sistem monopoli VOC sebab adanya sasaran keperluan pemasukan negara yang memang sangat dibutuhkan saat itu.
Walaupun Indonesia sering dijajah oleh bangsa luar, ternyata banyak dampak positif bagi Indonesia itu sendiri.

Sistem perekonomian di Indonesia,Semakin meningkatnya mutu perekonomian di Indonesia,terdapat inflasi naik turunnya perekonomian di Indonesia, dilihat dari latar belakarang sejarah,Indonesia menganut sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD1945 pasal 33, seiring perkembangan perkonomian di indonesia cenderung berubah ubah dari setiap pemimpin negara.





REFERENSI :