septia ningrum
26216922
1eb04
SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Indonesia telah berhasil melewati
masa-masa sulit saat diterpa krisis ekonomi yang cukup berat pada tahun 1998.
Krisis ini bermula dari jatuhnya nilai tukar rupiah itu kemudian merontotkan
bangunan ekonomi yang telah dicapai selama lebih dari tiga dasawarsa.
Pada bagian pertama ini membahas
tentang sektor pertanian. Sektor pertanian ini perlu memperoleh perhatian
karena pelaku yang terlibat dalam sektor ini masih menjadi bagian terbesar dari
jumlah penduduk miskin.
Dengan memperhatikan kondisi
tersebut,maka sektor pertanian berperan penting dalam mengatasi masalah
kemiskinan karena sektor pertanian adalah mata pencaharian sebagian besar
penduduk pedesaan. Studi Asian Development Bank (ADB) tahun 2009 menunjukan bahwa
82% pekerja miskin berada di pedesaan dengan 66% nya terkait pertanian.
PEMBAHASAN
sektor
pertanian menjadi sektor penting dalam
struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian
bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era
industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat. sektor pertanian adalah
mata pencaharian sebagian besar penduduk pedesaan. Studi Asian Development Bank
(ADB) tahun 2009 menunjukan bahwa 82% pekerja miskin berada di pedesaan dengan
66% nya terkait pertanian.
Sektor pertanian merupakan sektor
yang mendapatkan perhatian cukupbesar dari pemerintah dikarenakan peranannya
yang sangat penting dalamrangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam
rangka pemulihanekonomi bangsa .Pertanian dalam arti luas meliputi sektor
pertanian, perikanan,peternakan dan perkebunan.
Pertumbuhan sektor pertanian belum mampu memberikan harapan bagi petani
untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertaniannya. Hal ini bisa dilihat
dari pengusahaan dari sektor yang masih rendah , seperti tercerminnya dalam
indeks nilai tukar rupiah petani,
pengusahaan lahan pertanian yang kurang efisien, dan hasil produk pertanian
pangan yang belum memberikan harapan besar bagi peningkatan kesejahteraan.
Upaya meningkatkan peran sektor
pertanian dihadapkan pada beberapa kendala seperti terjadinya konversi lahan,
akses petani terhadap teknologi, sumber-sumber pembiayaan dan pasar masih
rendah, sebaran produksi pangan tidak merata baik antardaerah maupun waktu,
berkurangnya minat generasi muda untuk terlibat pada sektor pertanian, serta
dampak negatif dari perubahan iklim global.
Melihat arti penting sektor
pertanian dalam perekonomian, diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan
pertumbuhan sektor ini. Meskipun demikian pembangunan sektor pertanian ini
tidaklah semudah yang diharapkan. Hai ini disebabkan adanya berbagai
kendala-kendala, yang antara lain berupa modal, kualitas tenaga kerja, teknologi,
situasi politik, dan lainlain. Pembentukan dan pengumpulan modal dipandang
sebagai salah satu faktor dan sekaligus faktor utama pembangunan ekonomi.
CIRI-CIRI UMUM PERTNIAN INDONESIA
Pertanian
Indonesia adalah pertanian tropika, karena sebagian besar derahnya berada di
daerah tropika yang langsung dipengaruhi
oleh garis katulistiwa . disamping pengaruh katulustiwa, ada 2 faktor
alam lain yang ikut memberi corak pertanian indonesia, yang pertama, betuknya sebagai kepulauan dan
kedua, topografinya yang bergunung-gunung. Dalam hubungan ini letaknya yang
berada dalam 2 lautan beasar yaitu lautan Indonesia dan lautan pasifik, serta
dua benua( daratan) yaitu Australia dan asia, juga ikut mempengaruhi iklim
Indonesia.
STATUS EKONOMI PETANI
Pada
2 januari 2013, badan pusat statistic( BPS), penduduk miskin perseptember 2012
mencapai 28,59 jt orang(11,66%), menurun dibandingkan dengan maret 2012 yang
tercatat 29,13 jt orang( 11,96%) atau terjadi penurunan sebesar 0,54 jt atau
540ribu orang. Terjadi penurunan angka kemiskinan di sebabkan oleh sejumlah
faktor , yakni penurunan inflasi sebesar 2,59% dan harga beras yang stabil.
faktor infasli dan harga beras ini sangat terasa bagi penduduk miskin di perdesaan. itulah sebabnya, membaiknya inflasi dan stabilitas harga beras sangat membantu mengurangi jumlah rakyat miskin dipedesaan karena selama ini penduduk desa hidupnya sangat bergantungan pada beras. kondidi ini menunjukan bahwa kemiskinan kita sangat rentan terhadap kenaikan harga barang(inflasi) dan kenaikan harga beras
Dengan memerhatikan distribusi, kemiskinan terbesar masih terdapat di pedesaan dan sebagian besar dari kelompok ini adalah petani pangan ,maka sektor pertanian berperan penting dalam mengatasi maslah kemiskinan.
Sejak
2004 sampai 2010, nilai tukar petani reill cenderung diawah 100, artinya nilai
tukar petani tersebut setelah tergerus oleh inflasi maka daya beli petani
cenderung rendah. Jika mengacu nilai tukar petani terbaru agustus 2012 yang di
keluarkan BPS, yakni sebesar 105,26 sebelum dikurang inflasi, kenaikan nilai
tukar petani belum Signifikan.
Dengan demikian , ada insentif
atau tambahan profit sehingga di harapkan dapat menambah keekonomian dan petani
bisa keluar dari kejeratan kemiskinan. Selain itu juga terdapat rangsangan pada
petani untuk semakin bergairah menanam padi kerena keekonomian usaha tersebut
menjadi menarik.
INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN
Nilai
tukar petani yang tidak mampu menarik minat investasi dalam sektor pertanian.
Pada satu sisi produk pertanian terutama beras diupayakan tidak naik dalam
rangka sbailisasi pangan (menghindari inflasi tinggi), tetapi hasil petani dari
pertanian tersebut juga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Petani harus
menanggung stabilisasi makroekonomi, tetapi kesejahteraan mereka sendiri di
abaikan.
Kondisi
ini mendorong minat masyarakat untuk bekerja di sektor pertanian semakin kecil,
terutama untuk pertanian tenaman pangan dijawa yang kepemilikan lahannya sangat
kecil.
KETERKAITAN
PERTANIAN DENGAN INDUSTRI MANUFAKTUR
Tidak dapat dipungkiri bahwa
salah satu penyebab krisis ekonomi di Indonesia adalah karena kesalahan
industrialisasi dari awal pemerintahan orde baru yang tidak berbasis pada
pertanian. Selama krisis juga terbukti bahwa sektor pertanian masih mampu
mengalami laju pertumbuhan yang positif, walaupun dalam persentase yang kecil,
sedangkan sektor industri manufaktur mengalami laju pertumbuhan yang negative
diatas satu digit. Banyak pengalaman dinegara-negara maju seperti Eropa dan
Jepang yang menunjukan bahwa mereka memulai industrialisasi setelah atau
bersamaan dengan pembangunan disektor pertanian.
Sumber
:
Aunur
rofiq . 2013. kemajuan ekonomi indoesia. Bogor
: PT penerbit IPB press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar