Jumat, 09 Juni 2017

SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA





septia ningrum
26216922
1eb04


SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA






PENDAHULUAN

Indonesia telah berhasil melewati masa-masa sulit saat diterpa krisis ekonomi yang cukup berat pada tahun 1998. Krisis ini bermula dari jatuhnya nilai tukar rupiah itu kemudian merontotkan bangunan ekonomi yang telah dicapai selama lebih dari tiga dasawarsa.
Pada bagian pertama ini membahas tentang sektor pertanian. Sektor pertanian ini perlu memperoleh perhatian karena pelaku yang terlibat dalam sektor ini masih menjadi bagian terbesar dari jumlah penduduk miskin.
Dengan memperhatikan kondisi tersebut,maka sektor pertanian berperan penting dalam mengatasi masalah kemiskinan karena sektor pertanian adalah mata pencaharian sebagian besar penduduk pedesaan. Studi Asian Development Bank (ADB) tahun 2009 menunjukan bahwa 82% pekerja miskin berada di pedesaan dengan 66% nya terkait pertanian.

PEMBAHASAN

sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat. sektor pertanian adalah mata pencaharian sebagian besar penduduk pedesaan. Studi Asian Development Bank (ADB) tahun 2009 menunjukan bahwa 82% pekerja miskin berada di pedesaan dengan 66% nya terkait pertanian.
Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukupbesar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalamrangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihanekonomi bangsa .Pertanian dalam arti luas meliputi sektor pertanian, perikanan,peternakan dan perkebunan.
  Pertumbuhan sektor pertanian belum mampu memberikan harapan bagi petani untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertaniannya. Hal ini bisa dilihat dari pengusahaan dari sektor yang masih rendah , seperti tercerminnya dalam indeks  nilai tukar rupiah petani, pengusahaan lahan pertanian yang kurang efisien, dan hasil produk pertanian pangan yang belum memberikan harapan besar bagi peningkatan kesejahteraan.
Upaya meningkatkan peran sektor pertanian dihadapkan pada beberapa kendala seperti terjadinya konversi lahan, akses petani terhadap teknologi, sumber-sumber pembiayaan dan pasar masih rendah, sebaran produksi pangan tidak merata baik antardaerah maupun waktu, berkurangnya minat generasi muda untuk terlibat pada sektor pertanian, serta dampak negatif dari perubahan iklim global. 
          Melihat arti penting sektor pertanian dalam perekonomian, diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan pertumbuhan sektor ini. Meskipun demikian pembangunan sektor pertanian ini tidaklah semudah yang diharapkan. Hai ini disebabkan adanya berbagai kendala-kendala, yang antara lain berupa modal, kualitas tenaga kerja, teknologi, situasi politik, dan lainlain. Pembentukan dan pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor dan sekaligus faktor utama pembangunan ekonomi.


CIRI-CIRI UMUM PERTNIAN INDONESIA
            
            Pertanian Indonesia adalah pertanian tropika, karena sebagian besar derahnya berada di daerah tropika yang langsung dipengaruhi  oleh garis katulistiwa . disamping pengaruh katulustiwa, ada 2 faktor alam lain yang ikut memberi corak pertanian indonesia, yang pertama, betuknya sebagai kepulauan dan kedua, topografinya yang bergunung-gunung. Dalam hubungan ini letaknya yang berada dalam 2 lautan beasar yaitu lautan Indonesia dan lautan pasifik, serta dua benua( daratan) yaitu Australia dan asia, juga ikut mempengaruhi iklim Indonesia.

STATUS EKONOMI PETANI
            
          Pada 2 januari 2013, badan pusat statistic( BPS), penduduk miskin perseptember 2012 mencapai 28,59 jt orang(11,66%), menurun dibandingkan dengan maret 2012 yang tercatat 29,13 jt orang( 11,96%) atau terjadi penurunan sebesar 0,54 jt atau 540ribu orang. Terjadi penurunan angka kemiskinan di sebabkan oleh sejumlah faktor , yakni penurunan inflasi sebesar 2,59% dan harga beras yang stabil.
             faktor infasli dan harga beras ini sangat terasa bagi penduduk miskin di perdesaan. itulah sebabnya, membaiknya inflasi dan stabilitas harga beras sangat membantu mengurangi jumlah rakyat miskin dipedesaan karena selama ini penduduk desa hidupnya sangat bergantungan pada beras. kondidi ini menunjukan bahwa  kemiskinan kita  sangat rentan terhadap kenaikan  harga barang(inflasi) dan kenaikan harga beras
             Dengan memerhatikan distribusi, kemiskinan terbesar masih terdapat di pedesaan dan sebagian besar dari kelompok ini adalah petani pangan ,maka sektor pertanian berperan penting dalam mengatasi maslah kemiskinan. 
                 Sejak 2004 sampai 2010, nilai tukar petani reill cenderung diawah 100, artinya nilai tukar petani tersebut setelah tergerus oleh inflasi maka daya beli petani cenderung rendah. Jika mengacu nilai tukar petani terbaru agustus 2012 yang di keluarkan BPS, yakni sebesar 105,26 sebelum dikurang inflasi, kenaikan nilai tukar petani belum Signifikan.
               Dengan demikian , ada insentif atau tambahan profit sehingga di harapkan dapat menambah keekonomian dan petani bisa keluar dari kejeratan kemiskinan. Selain itu juga terdapat rangsangan pada petani untuk semakin bergairah menanam padi kerena keekonomian usaha tersebut menjadi menarik.


 INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN
           
            Nilai tukar petani yang tidak mampu menarik minat investasi dalam sektor pertanian. Pada satu sisi produk pertanian terutama beras diupayakan tidak naik dalam rangka sbailisasi pangan (menghindari inflasi tinggi), tetapi hasil petani dari pertanian tersebut juga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Petani harus menanggung stabilisasi makroekonomi, tetapi kesejahteraan mereka sendiri di abaikan.
            Kondisi ini mendorong minat masyarakat untuk bekerja di sektor pertanian semakin kecil, terutama untuk pertanian tenaman pangan dijawa yang kepemilikan lahannya sangat kecil.
           
KETERKAITAN PERTANIAN DENGAN INDUSTRI MANUFAKTUR

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu penyebab krisis ekonomi di Indonesia adalah karena kesalahan industrialisasi dari awal pemerintahan orde baru yang tidak berbasis pada pertanian. Selama krisis juga terbukti bahwa sektor pertanian masih mampu mengalami laju pertumbuhan yang positif, walaupun dalam persentase yang kecil, sedangkan sektor industri manufaktur mengalami laju pertumbuhan yang negative diatas satu digit. Banyak pengalaman dinegara-negara maju seperti Eropa dan Jepang yang menunjukan bahwa mereka memulai industrialisasi setelah atau bersamaan dengan pembangunan disektor pertanian.

Sumber :
Aunur rofiq . 2013. kemajuan ekonomi indoesia. Bogor : PT penerbit IPB press



Tidak ada komentar:

Posting Komentar